Thursday, July 2, 2020

Tanggung jawab, Kegelisahan dan Harapan

A. Manusia dan Tanggung Jawab



 
     Tanggung jawab merupakan keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia tanggung jawab adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban memikul segala sesuatu dan menanggung akibatnya.

     Tanggung jawab secara definisi ialah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga merupakan perwujudan dari kesadaran akan kewajiban.

     Hubungan manusia dan tanggung jawab adalah manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak menggangku consensus nilai yang telah disetujui bersama.

Berikut ini merupakan macam-macam tanggung jawab :
1. Tanggung jawab terhadap tuhan
    Selayaknya mahkluk ciptaan Tuhan YME dalam kehidupan manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang di tuangkan dalam berbagai kitab.

     Contoh :

  1. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing masing
  2. Menjalankan perintahnya dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya
  3. Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan

2. Tanggung jawab kepada diri sendiri
     Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi yang bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan.

    Contoh :
     Nadira selalu mengerjakan sesuatu tanpa diminta terlebih dahulu

3. Tanggung jawab terhadap keluarga
     Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab tersebut menyangkut nama baik keluarga. Tanggung jawab dalam keluarga juga dapat berupa kesejahteraan, keselamatan, Pendidikan dan kehidupan.

     Contoh :
     Seorang ayah bertanggung jawab untuk menafkahi keluarganya agar hidup sejahtera

4. Tanggung jawab terhadap masyarakat
     Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dengan demikian manusia disini mempunyai tanggung jawab agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat. Segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

     Contoh :

  1. Menciptakan lingkungan yang aman, damai, serta sejahtera
  2. Menjaga lingkungan agar selalu aman, seperti mengikuti kegiatan poskamling
  3. Menjaga kebersihan lingkungan
  4. Mengikuti kegiatan seperti kerja bakti, gotong royong dan lain sebaginya
5. Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
     Tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah maka harus dipertanggung jawabkan terhadap negara.

     Contoh :

  1. Bertanggung jawab atas kesalahan (hukum) negara
  2. Menaati peraturan
  3. Membela negara

B. Manusia dan Kegelisahan




     Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti perasaan yang mengganjal, dan merasa hati seperti tidak tentram dan selalu kepikiran membuat diri kita tidak nyaman dan merasakan kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari sikap, wajah seseorang yang seperti menunjukan kekhawatiran. Gerak-geriknya seperti berjalan mondar-mandir sambal menundukan kepala dan wajah murung serta mengepal kedua tangan dan malas untuk berbicara (hanya diam saja)

     Berikut merupakan macam-macam kecemasan yaitu :
1. Kecemasan Kenyataan (Objektif)
     Kecematan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang  mengancam untuk mencelakakannya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.
Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia mendendam maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagi pelampiasannya

2. Kecemasan neuritis (syaraf)
     Kecemasan neoritis adalah kecemasan yang ditakuti karna bayangannya sendiri, membuat gelisah karena merasa sesuatu yang hebatakan terjadi, dan kecemasan ini juga mengandung rasa phobia, rasa takut karena sesuatu

3. Kecemasan moril
      Kecemasan moril adalah rasa cemas yang disebabkan karena pribadi seseorang yang disebabkan karena merasa iri, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa yang kurang.

     Bentuk bentuk kegelisahan manusia :
1. Keterasingan
      Terasingkan atau diasingkan dapat didefinisikan sebagai bentuk kehilangan eksistensi diri yang di sebabkan tidak adanya pengakuan diri kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendirindan orang lain dalam pergaulan atau masyarakat
Keterasingkan disebabkan oleh dua factor yaitu :

  1. Factor internal atau factor yang ada didalam diri kita sendiri. Seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri (insecure)
  2. Factor eksternal yaitu factor yang berasal dari luar diri. Dan bisa bersumber dari factor internal
2. Kesepian
    Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkungan sehingga ia pun sulit untuk mengenali dirinya sendiri.

3. Ketidakpastian
     Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.

     Manusia mengalami kegelisahan memimiliki sebab-sebab yang dapat menimbulkan kegelisahan antara lain :

  1. Kesulitan ekonomi
  2. Takut kehilangan hrta, jabatan, status
  3. Khawatir gagal dalam berkarier
  4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
     Usaha - usaha mencegah dan mengatasi rasa kegelisahan adalah pertama - tama kita harus mulai semua dari dalam diri kita sendiri, kita harus menenangi diri kita sendiri terlebih dahulu. Dengan sikap tenang dan dapat berpikir tenang kita dapat mengatasi segala kegelisahan yang akan mendatangi diri kita. Cara untuk mengatasi rasa kegelisahan yang menghampiri kita adalah pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berdoa

C. Manusia dan Harapan





     Harapan berasal dari kata harap yang artinya supaya sesuatu yang terjadi atau belum terwujud. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan dating. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak tetapi diyakini dan disugestikan agar terwujud. Pada prosesnya banyak orang yang mencoba menjadikan harapan menjadi nyata dengan cara berdoa dan berusaha.

     Menurut beberapa tokoh seperti  Snyder (2000)  menyatakan  harapan  adalah  keseluruhan  dari  kemampuan  yang dimiliki  individu  untuk  menghasilkan  jalur  mencapai  tujuan  yang  diinginkan, bersamaan dengan motivasi yang dimiliki untuk menggunakan jalur-jalur tersebut. Sedangkan menurut Edwards (dalam Lopez, 2009) menyatakan harapan adalah Suatu mental yang positif yang akan meningkatkan kemampuan seorang individu untuk mencapai tujuan di masa depan.

     Komponen harapan :

1. Goal Thinking
     Goal  atau  tujuan  adalah  sasaran tindakan  mental  dari keinginan individu.  Tujuan  bisa saja kecil dan besar, serta dapat melibatkan objek yang jauh secara sementara untuk mencapai masa depan. Tujuan juga sangat beragam dilihat dari tingkat kemungkinan untuk mencapainya. Bahkan suatu tujuan yang tampaknya tidak mungkin untuk dicapai pada waktunya akan dapat dicapai dengan perencanan dan usaha yang lebih keras, serta tujuan hanya akan menyita perhatian jika cukup penting dan bernilai bagi individu.

2. Pathway Thinking
     Tujuan tidak hanya tertuju pada konsep dalam pemikiran kita, kita juga butuh cara untuk mencapai tujuan yang kita inginkan, inilah Pathway berfungsi. Pathway mencerminkan pandangan yang kita dapat untuk menemukan satu atau beberapa cara utama untuk mencapai tujuan yang kita inginkan, selanjutnya ketika kita menghadapi rintangan yang menghalangi tujuan, kita harus berfikir untuk mencari alternatif dalam meraih tujuan tersebut. Pathway melibatkan waktu untuk mencapai tujuan, dihalangi dan harus menemukan cara baru untuk mencapainya.

3. Agency Thinking
     Komponen terakhir dari harapan adalah perantara atau kemampuan untuk memotivasi diri kita untuk menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuan, dalam hal ini kita menggunakan agency untuk mencapai kesuksesan tujuan kita, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bagaimana kita  menghadapi rintangan dan memotivasi diri akan menjadi sia – sia ketika digunakan dengan cara yang terbatasi, demikian jika kita salurkan motivasi kita dengan cara yang baru untuk mencapai tujuan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan komponen hope terdiri dari tiga macam, diantaranya adalah goal thinking, pathway thinking, dan agency thinking.

     Hubungan manusia dan harapan yaitu dalam kehidupan manusia harapan merupakan cita cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Untuk mewujudkannya manusia harus melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud

     Menurut macamnya harapan ada yang bersifat optimis dan harapan yang pesimistis (tipis harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada tanda tanda rasional yang tidak akan terjadi.

      Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan Pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal-hal sebagai berikut:
Harapan apa yang baik
Bagaimana cara mencapai harapan itu
Bagaimana bila harapan tidak tercapai

     Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat, dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun kita sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan dan terwujud.

     Harapan seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya seseorang. Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Dan untuk memperoleh harapan yang besar tetapi kemampuannya kurang, biasanya disertai dengan unsur dalam, yaitu berdoa.

     Sebab manusia memiliki harapan ialah sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai macam-macam kebutuhan. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan, hiburan dan ketenangan.

     Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia harus saling bekerja sama dengan manusia lain. Karena kemampuan manusia sangat terbatas. Baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia memiliki harapan

     Dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam kebutuhan yaitu :

  1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
  2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
  3. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui di lingkungan (status)
  4. Haraoan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)
  5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)


     Harapan dan kepercayaan akan saling melengkapi sebab untuk memenuhi atau mewujudkan harapan, manusia harus berusaha dan berdoa. Dengan berusaha dan berdoa sungguh sungguh kepada Tuhan YME.

     Contohnya :
     Seorang anak sangat mengharapkan kelulusan ujian matematika untuk semester ini. Dengan begitu ia harus belajar dengan bersungguh-sungguh dan berdoa kepada Tuhan YME.